
SIM Card Buatan Lokal Lebih Banyak Dipakai Asing
JAKARTA - Pihak Kementerian Telekomunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) dan Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia (BRTI) mengharapkan SIM card produksi dalam negeri dapat digunakan oleh seluruh operator selular di Indonesia.
\nIsmail Cawidu, Humas Kominfo menyatakan terkait rencana kebijakan penggunaan SIM card buatan lokal. Pihak Kemenkominfo berencana untuk melakukan kerjasama dengan salah satu perusahaan di Bandung. Rencananya, proses produksi SIM card tersebut akan dilakukan di Bandung serta bekerja sama dengan salah satu perusahaan Singapura.
\n“Di Indonesia sudah ada pabrik sim card namanya PT Xirka Silicon di Bandung, 90 persen produksi akan dilakukan di Bandung, dan 10 persen pencetakan silicon-nya akan dilakukan di Singapura,” ujar Ismail Cawidu kepada Okezone, Selasa (17/3/2015).
\nSelain itu, Cawidu juga menambahkan bahwa sudah ada tiga perusahaan yang direncanakan akan membuat operasional sistemnya. Meski begitu, Cawidu menyatakan hasil produksi SIM card besutan dalam negeri ini justru lebih banyak diekspor ke luar negeri ketimbang dipakai di Indonesia.
\n“Sim card buatan Indonesia saat ini justru lebih banyak digunakan di negara lain, seperti Malaysia dan Jepang dengan kapasitas sekitar 50 juta SIM card per tahun,” tambah Ismail Cahwidu.
\nPihak Kemenkominfo sendiri mengharapkan dengan kebijakan penggunaan SIM card dalam negeri nantinya akan mampu mendorong para operator untuk lebih banyak menggunakan SIM card buatan lokal. “Ke depan kami mengharapkan produk SIM card dalam negeri digunakan oleh seluruh operator selular di Indonesia,” ujarnya.
\n