Indonesia Cocok Menggunakan 4G di Pita Frekuensi Rendah

JAKARTA – Adopsi teknologi jaringan frekuensi generasi ke-empat/ 4G, tidak harus berporos pada penggunaan pita frekuensi saja. Dengan mengadopsi teknologi Dual Fast Forirer transform(2FFT), memungkinkan adopsi jaringan 4G/ LTE bisa diterapkan di semua pita frekuensi.

\n\n

“Pita frekuensi tidak memengaruhi ideal atau tidaknya adopsi 4G ini, tidak harus 900, 1800 maupun 2100 dan 2300MHz. Namun, adopsi 4G hanya berpengaruh pada jangkauannya. Jadi Frekuensi tinggi jangkauan rendah, frekuensi rendah rendamannya sedikit dan jangkauan jauh,” jelas Khoirul anwar, Information Theory and Signal Processing Lab dari Japan Advanced Institute of Science and Technology School of Information Science (JAIST), di Jakarta, Rabu (10/12/2014).

\n\n

Ia menambahkan, kalau daerah jangkauannya rendah, mestinyaBase Tranceiver Station (BTS) menjadi banyak. Untuk kondisi greografis Indonesia yang memiliki banyak kepulauan, seharusnya menggunakan frekuensi yang rendah.

\n\n

“Frekuensi rendah dan tentunya jumlah base station sedikit dari sisi operator. Sehingga, kecepatan minimal 4G wireless bisa mencapai 100 mb. Kalau fixed/ diam dan tidak bergerak kecepatan dari adopsi jaringan ini bisa mencapai 1Gbps,” tambah Khoirul Anwar, memaparkan.

\n